Sabtu, 06 September 2014

SUARA DI LAUTAN



Suara bisa mentransmisikan informasi dari jarak yang jauh di lautan. Suara digunakan untuk mengukur karakteristik lantai samudera, kedalaman samudera, temperatur dan arus. Ikan paus dan beberapa binatang laut lainnya menggunakan suara sebagai navigasi dan komunikasi jarak sangat jauh, serta untuk mencari makanan.

Kecepatan Suara
Kecepatan suara di lautan bervariasi terhadap temperatur, salinitas dan tekanan (MacKenzi, 1981; Munk et al. 1995:33), dengan formula sebagai berikut:
C=1448.96 + 4.591t – 0.05304t2 + 0.0002374t3 + 0.0160Z +(1.340 - 0.0102t)(S – 35) + 1.675 x 10-7Z2 – 7.139 x 10-13 t Z3                                                                                                                  
 Dimana C adalah kecepatan dalam m/s, t adalah temperatur dalam Celcius, S adalah salinitas, dan Z adalah kedalaman dalam meters. Persamaan ini memiliki akurasi sekitar 0.1 m/s (Dushaw et al. 1993). Persamaan kecepatan suara lainnya telah digunakan secara luas, terutama persamaan yang di kemukakan oleh Wilson (1960) yang digunakan oleh U.S. Navy (Angkatan Laut Amerika Serikat).
Untuk kondisi tipikal samudera, C biasanya berkisar antara 1450 m/s dan 1550 m/s (gambar 3.15).

Dengan menggunakan persamaan 3.1 kita bisa menghitung sensitivitas dari C terhadap perubahan temperatur, kedalaman, dan salinitas tipikal dari samudera. Nilai hasil pendekatan  adalah: 40 m/s untuk kenaikan 10oC temperatur, 16 m/s per penurunan 1000 m kedalaman laut, dan 1.5 m/s per kenaikan 1 Salinitas.
Jika kita plot kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman, kira mendapatkan bahwa biasanya kecepatan minimum pada kedalaman sekitar 1000 m (gambar 3.16). kedalaman dari kecepatan minimum disebut sound channel. Hal ini terjadi di semua lautan (Ocean), dan biasanya meningkat ke permukaan di lintang sangat tinggi.

Sound Channel sangat  penting karena suara pada kedalaman ini bisa menjalar sangat jauh, kadang kala mencapai setengah lingkaran bumi. Berikut ini adalah cara kerja sound channel: Sinar suara (sound rays) mulai menjalar keluar channel di biaskan kembali ke pusat channel. Sinar propagasi (propagating rays) ke arah atas pada sudut yang kecil terhadap arah vertikal akan dibelokkan ke arah bawah, dan sinar propagasi ke arah bawah pada sudut kecil terhadap arah horizontal dibelokkan ke atas (Gambar 3.16). kedalaman channel bervariasi dari 10 m hingga 1200 m tergantung letak geografis area.
Absorpsi Suara
Absorpsi suara per satuan jarak bergantung pada Intensitas suara I :
dI = -k Io dx                             (3.2)
dimana Io adalah intensitas sebelum diserap dan k adalah koefisien absorpsi yang bergantung pada frekuensi suara. Solusi persamaan adalah:
I= Io e-kx                                   (3.3)
Nilai k (dalam desibel dB per kilometer) adalah: 0.08 dB/km pada 1000 Hz, dan 50 dB/km pada 100000 Hz. Desibel dihitung dari: dB = 10 log (I/Io), dimana Io adalah kekuatan akustik awal, I adalah kekuatan akustik yang setelah diserap.
Sebagai contoh, pada range 1 km sinyal 1000 Hz yang diatenuasi (pelemahan) hanya 1.8%: I = 0.982 Io. Pada range 1 km sinyal 100000 Hz direduksi menjadi I =  10-5 Io. Sinyal 30000 Hz digunakan bisanya oleh echo sounder untuk memetakan kedalaman lautan dengan sedikit teratenuasi dari permukaan ke dasar dan kembali lagi.
Frekuensi suara sangat rendah di sound channel, dengan frekuensi dibawah 500 Hz bisa dideteksi pada jarak memameter. Pada 1960 ledakan dengan frekuensi 15 Hz di sound channel Perth Australia bisa di dengar di sound channel dekat Bermuda, hampir setengah keliling lingkaran bumi. Eksperimen terbaru menunjukkan bahwa sinyal 57-Hz ditransmisikan dari sound channel dekat Islandia (75oE, 53oS) bisa didengar di Bermuda yang terletak di Atlantik dan di Montere, California di Samudera Pasifik (Munk et al. 1994).

Kegunaan
Karena suara frekuensi rendah bisa didengat pada jarak yang sangat jauh, Angkatan Laut Amerika (US Navy), pada tahun 1950-an menaruh mikropon di lantai samudera dan laut dangkal dan mereka saling terhubung ke stasiun di pantai. Sistem pengawasan dengan suara (Sound Surveillance System/ SOSUS), juga didesan untuk jalur bawah laut, dan banyak kegunaan lainnya dari suara. Suara telah digunakan untuk mendengar dan mentracking ikan paus lebih dari 1700 km jauhnya, serta untuk menentukan lokasi erupsi vulkanik bawah laut.

Pustaka
Stewart, Robert H. 2006. Introduction to Physical Oceanography. Department of Oceanography Texas A & M University    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar